8 Tips Parenting untuk Menghindari Perilaku NPD pada Anak

8 Tips Parenting untuk Menghindari Perilaku NPD pada Anak

Membesarkan anak adalah tantangan yang penuh dengan kebahagiaan dan kesedihan. Salah satu tantangan yang mungkin dihadapi orang tua adalah menghindari perkembangan sifat narcissistic pada anak. Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah kondisi yang ditandai dengan rasa diri yang berlebihan, kurangnya empati, dan kebutuhan yang kuat untuk dikagumi. Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah NPD, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh orang tua untuk membantu anak mereka mengembangkan karakter yang sehat dan seimbang. Berikut adalah delapan tips parenting yang dapat membantu menghindari perilaku NPD pada anak.

1. Tanamkan Rasa Empati Sejak Dini

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Mengajarkan anak untuk berempati adalah langkah penting dalam menghindari perilaku npd pada anak. Anda bisa mulai dengan memberikan contoh konkret tentang bagaimana perasaan orang lain. Misalnya, saat menonton film atau membaca buku, tanyakan kepada anak bagaimana perasaan karakter dalam cerita tersebut. Diskusikan situasi yang dihadapi karakter dan dorong anak untuk berpikir tentang bagaimana mereka akan merasa jika berada di posisi tersebut.

Praktikkan juga empati dalam kehidupan sehari-hari. Ketika anak melihat seseorang yang sedih atau kesulitan, ajak mereka untuk membantu. Misalnya, jika mereka melihat teman sekelas yang terjatuh, dorong anak untuk menawarkan bantuan atau sekadar menanyakan apakah teman tersebut baik-baik saja. Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa perasaan orang lain itu penting dan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk membuat perbedaan.

2. Berikan Pujian yang Seimbang

Pujian adalah alat yang kuat dalam membentuk perilaku anak. Namun, penting untuk memberikan pujian yang seimbang dan tidak berlebihan. Pujian yang berlebihan dapat membuat anak merasa bahwa mereka lebih baik dari orang lain, yang dapat berkontribusi pada perkembangan sifat narcissistic. Sebaliknya, pujian yang seimbang membantu anak memahami nilai diri mereka tanpa merasa superior dan menghindari perilaku npd pada anak.

Cobalah untuk memuji usaha dan proses, bukan hanya hasil akhir. Misalnya, jika anak Anda berhasil menyelesaikan tugas sekolah, puji usaha mereka dalam belajar dan berusaha, bukan hanya nilai yang mereka dapatkan. Anda bisa mengatakan, “Saya sangat bangga dengan usaha yang kamu lakukan untuk menyelesaikan tugas ini. Kamu telah bekerja keras dan itu sangat berarti.” Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa usaha dan ketekunan lebih penting daripada sekadar hasil.

3. Ajarkan Pentingnya Kerja Sama

Mengajarkan anak tentang kerja sama dan kolaborasi adalah cara yang efektif untuk menghindari perilaku npd pada anak. Ketika anak belajar untuk bekerja sama dengan orang lain, mereka akan memahami pentingnya mendengarkan, menghargai pendapat orang lain, dan berbagi. Ini adalah keterampilan yang sangat penting dalam membangun hubungan yang sehat.

Anda bisa mengajak anak untuk terlibat dalam kegiatan kelompok, seperti olahraga tim atau proyek seni bersama. Misalnya, jika anak Anda bergabung dengan tim sepak bola, dorong mereka untuk berkontribusi dan bekerja sama dengan rekan satu tim. Diskusikan dengan mereka tentang pentingnya mendukung satu sama lain dan bagaimana kerja sama dapat membawa hasil yang lebih baik. Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa keberhasilan tidak hanya bergantung pada diri mereka sendiri, tetapi juga pada kontribusi orang lain.

4. Tetapkan Batasan yang Jelas

Batasan yang jelas adalah bagian penting dari pengasuhan yang sehat. Anak-anak perlu memahami bahwa ada konsekuensi untuk tindakan mereka dan bahwa perilaku egois tidak dapat diterima. Dengan menetapkan batasan yang jelas, Anda membantu anak belajar tentang tanggung jawab dan disiplin.

Misalnya, jika anak Anda berperilaku egois dengan tidak mau berbagi mainan dengan teman, Anda bisa menjelaskan mengapa berbagi itu penting. Anda bisa mengatakan, “Ketika kamu tidak mau berbagi, temanmu merasa sedih. Kita harus saling menghargai dan berbagi agar semua orang bisa bersenang-senang.” Setelah itu, tetapkan konsekuensi jika mereka terus berperilaku egois, seperti tidak diizinkan bermain dengan mainan tersebut untuk sementara waktu. Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa tindakan mereka memiliki dampak pada orang lain.

5. Dorong Kemandirian

Mendorong kemandirian pada anak adalah cara yang efektif untuk membantu mereka mengembangkan rasa percaya diri yang sehat dan menghindari perilaku npd pada anak. Anak yang terlalu bergantung pada orang tua untuk mendapatkan pengakuan atau validasi cenderung mengembangkan sifat narcissistic. Dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah sendiri, Anda membantu mereka merasa lebih percaya diri dan mandiri.

Cobalah untuk memberikan anak tanggung jawab yang sesuai dengan usia mereka. Misalnya, Anda bisa meminta anak untuk memilih pakaian mereka sendiri atau merencanakan kegiatan akhir pekan. Diskusikan pilihan mereka dan dorong mereka untuk mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan yang mereka buat. Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa mereka memiliki kontrol atas hidup mereka dan bahwa keputusan mereka penting.

6. Jadilah Contoh yang Baik

Anak-anak sering kali meniru perilaku orang tua mereka. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjadi contoh yang baik dalam hal sikap dan perilaku. Tunjukkan kepada anak bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang positif dan penuh empati. Jika Anda menunjukkan sikap egois atau kurang empati, anak Anda mungkin akan meniru perilaku tersebut.

Cobalah untuk berbicara dengan sopan kepada orang lain, menghargai pendapat mereka, dan menunjukkan rasa terima kasih. Misalnya, saat Anda berinteraksi dengan pelayan di restoran, tunjukkan sikap hormat dan terima kasih. Anda bisa mengatakan, “Terima kasih banyak atas bantuan Anda hari ini.” Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa menghargai orang lain adalah bagian penting dari hubungan yang sehat.

7. Berikan Ruang untuk Kegagalan

Menghadapi kegagalan adalah bagian penting dari proses belajar. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak selalu mungkin untuk berhasil dalam segala hal. Jika orang tua selalu melindungi anak dari kegagalan, anak mungkin tidak akan belajar bagaimana mengatasi kekecewaan dan tantangan. Ini dapat menyebabkan mereka mengembangkan sifat narcissistic, di mana mereka merasa bahwa mereka harus selalu berhasil dan tidak dapat menerima kritik.

Cobalah untuk memberikan anak kesempatan untuk menghadapi tantangan dan kegagalan. Misalnya, jika anak Anda tidak berhasil dalam ujian, ajak mereka untuk merenungkan apa yang bisa mereka pelajari dari pengalaman tersebut. Diskusikan langkah-langkah yang bisa mereka ambil untuk memperbaiki situasi di masa depan. Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan bahwa mereka dapat tumbuh dari pengalaman tersebut.

8. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung

Lingkungan yang mendukung adalah kunci untuk membantu anak mengembangkan karakter yang sehat. Pastikan bahwa anak Anda merasa dicintai dan diterima tanpa syarat. Lingkungan yang positif akan membantu anak merasa aman dan percaya diri, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko perkembangan sifat narcissistic.

Cobalah untuk menciptakan rutinitas keluarga yang menyenangkan dan mendukung. Misalnya, luangkan waktu untuk berkumpul sebagai keluarga, seperti makan malam bersama atau bermain permainan. Diskusikan pengalaman sehari-hari dan berikan dukungan satu sama lain. Dengan cara ini, anak akan merasa bahwa mereka memiliki tempat yang aman untuk berbagi perasaan dan pengalaman mereka.


Dengan menerapkan tips-tips di atas, orang tua dapat membantu anak mereka mengembangkan karakter yang sehat dan seimbang, serta menghindari perilaku narcissistic. Ingatlah bahwa pengasuhan adalah proses yang berkelanjutan, dan setiap langkah kecil yang diambil dapat memberikan dampak besar pada perkembangan anak.

Was this article helpful?
YesNo